Mukomukoshare.com - Ajaib memang, ibadah haji bisa dilaksanakan bagi mereka yg mendapat
taufik dan memiliki keikhlasan. Ada yang punya harta, tetapi tidak punya
waktu dan kesehatan tubuh. Ada yang sehat dan punya waktu tetapi tidak
punya harta. Ada yang punya waktu, uang dan kesehatan tetapi tidak
segera menunaikan haji, baik karena menunda-nunda atau atau tidak ada
keinginan sama sekali.
Ancaman jika sengaja menunda ibadah haji padahal mampu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الله , عَزَّ وَجَلَّ , يَقُولُ : إِنَّ عَبْدًا أَصْحَحْتُ لَهُ جِسْمَهُ ، وَأَوْسَعْتُ عَلَيْهِ فِي الْمَعِيشَةِ تَمْضِي عَلَيْهِ خَمْسَةُ أَعْوَامٍ لاَ يَفِدُ إِلَيَّ لَمَحْرُومٌ.
“Sesungguhnya Allah Azaa wa jalla berfirman, “Sesungguhnya
seorang hamba telah Aku sehatkan badannya, Aku luaskan rezekinya, tetapi
berlalu dari lima tahun dan dia tidak menghandiri undangan-Ku (naik
haji, karena yang berhaji disebut tamu Allah, pent), maka sungguh dia
orang yang benar-benar terhalangi (dari kebaikan)”1
Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu berkata,
ولهذا ثبت عن عمر بن الخطاب أنه قال: ((لقد هممت أن أبعث رجالاً إلى هذه الأمصار فينظروا كل من له جدة ولم يحج، فيضربوا عليهم الجزية، ما هم بمسلمين، ما هم بمسلمين
“sesungguhnya saya berkeinginan bisa mengutus sekelompok orang ke
daerah-daerah. Mereka mencari orang yang punya kemampuan tetapi tidak
pergi haji, menjatuhkan jizyah (upeti) kpeada mereka. Mereka (Yang semacam ini) bukanlah muslim, mereka bukanlah muslim.”2
Dalam riwayat yang lain,
وفي رواية أنه قال: ليمت يهودياً أو نصرانياً – يقولها ثلاث مرات – رجل مات ولم يحج، ووجد لذلك سعة، وخُلِّيت سبيله
“Hendaknya mereka mati dalam keadaan yahudi atau nashrani
–dikatakan tiga kali- seorang yang mati kemudian (sengaja) tidak
berhaji, (padahal) ia mendapat keluasan (rezeki) dan kemudahan jalan.”3
Bersegeralah menunaikan ibadah haji dan Umrah
Ibadah haji dan umrah diperintahkan agar segera ditunaikan. Bagaimana
tidak, ibadah haji adalah salah satu rukun Islam. Yang namanya rukun,
merupakan pendiri tegaknya sesuatu yang dibangun diatasnya.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Islam
dibangun di atas lima (tonggak): Syahadat Laa ilaaha illa Allah dan
(syahadat) Muhammad Rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat,
hajji, dan puasa Ramadhan”.4
Maka sudah selayaknya bersegara dan berkeinginan kuat menunaikan ibadah haji dan umrah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَعَجَّلُوا إِلَى الْحَجِّ – يَعْنِي : الْفَرِيضَةَ – فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لاَ يَدْرِي مَا يَعْرِضُ لَهُ
“Bersegeralah kalian berhaji-yaitu haji yang wajib-karena salah seorang diantara kalian tidak tahu apa yang akan menimpanya”5
Beliau juga bersabda,
مَنْ أَرَادَ الْحَجَّ فَلْيَتَعَجَّلْ فَإِنَّهُ قَدْ يَمْرَضُ الْمَرِيضُ وَتَضِلُّ الضَّالَّةُ وَتَعْرِضُ الْحَاجَةُ
“Barangsiapa yang ingin pergi haji maka hendaklah ia bersegera,
karena sesungguhnya kadang datang penyakit, atau kadang hilang hewan
tunggangan atau terkadang ada keperluan lain (mendesak)”.6
Demikian semoga bermanfaat
—
Catatan kaki
1 HR. Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah, no. 1662
2 HR. Said bin Mashur, dishahihkan (jalurnya) oleh Ibnu Hajar dalam Talkhis Habir, secara mauquf
3 HR. Baihaqi, dishahihkan (jalurnya) oleh Ibnu Hajar dalam Talkhis Habir
4 HR Bukhari, no. 8
5 HR.Ahmad, dan dihasankan oleh Syeikh Al-Albany di Al-Irwa‘ no: 990
6 HR. Ibnu Majah dan dihasanka oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al jami’, no. 6004
(Muslim.or.id)
0 Response to "Ancaman Sengaja Menunda Ibadah Haji Padahal Mampu"
Posting Komentar
Santun dalam berkomentar, cermin pribadi anda.